Kamis, 25 Maret 2010

ASKEP CANCER SKIN

Disusun oleh :
Supriyatin
04.07.1601


A. DEFINISI
Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak teratur. kanker bisa terjdi dari berbagai jaringan dalam berbagai organ. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh. (Ajoemedi soemardi, 2006)
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006)

B. ETIOLOGI
Di Amerika Serikat kanker kulit paling umum menyerang Pria dan Wanita dan telah mencapai proporsi epidemis lewat beberapa tahun yang lalu. Dalam kenyataan kanker kulit menggambarkan 50% dari semua kanker baru. Penyinaran ultraviolet tampaknya menjadi faktor paling penting, karena insidensi kanker kulit paling tinggi ada di negara-negara dengan paparan matahari tinggi misalnya di Australia.
Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh :
· Faktor penyebab dari luar tubuh berupa bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dan virus. Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papiloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV).
· Faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh sendiri (gen). Dan daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker.

C. PATOFISIOLOGI
Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak (tahi lalat, kista dll) dan tumor ganas (kanker). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan. Contohnya penyakit xeroderma pigmentosum. Keadaan-keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.

D. JENIS-JENIS KANKER KULIT
1. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal (KSB) merupakan suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal dari pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit. Pertumbuhan tumor ini lambat, dengan beberapa macam pola pertumbuhan sehingga memberi gambaran klinis yang berveriasi, bersifat invasive, serta jarang mengadakan metastasis.(Graham, R. 2005).
a) Penyebab :
· Faktor genetik (sering terjadi pada kulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah).
· Pemaparan sinar X yang berlebihan atau penyinaran lainnya. (Graham, R. 2005)
b) Manifestasi klinik :
Predileksinya terutama pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial, daerah periorbital), leher. Meskipun jarang dapat pula di jumpai pada lengan, tangan, badan , tungkai, kaki, dan kulit kepala.
Gambaran klinik KSB bervariasi. KSB terbagi menjadi 5 bentuk :
· Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens.
· Berpigmen.
· Morfea atau fibrosing atau sklerosing.
· superficial.
· Fibroepitelioma.
Disamping itu terdapat pula 3 sindroma klinis, dimana epitelioma sel basal berperan penting, yaitu :
· sindroma epitelioma sel basal nevoid.
· Nevus sel basal unilateral linier.
· sindroma bazex. (Graham, R. 2005)
c) Pengobatan :
Biasanya kanker diangkat melalui pengorekan lalu dibakar dengan jarum listrik (kuretase dan elektrodesikasi) atau dipotong dengan pisau bedah. Sebelumnya diberikan suntikan anestesi. Jarang dilakukan terapi penyinaran.
Untuk tumor kambuhan dan karsinoma sel basal yang menyerupai jaringan parut, bisa dilakukan pembedahan mikroskopik atau bedah Mohs. (Graham, R. 2005)
d) Tindak lanjut :
Dilakukan 2, 6 dan 12 bulan setelah terapi, kemudian tiap 6-12 bulan selama sekurang-kurangnya 5 tahun. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)

e) Prognosis :
Pengobatan pada KSB primer biasanya memberikan angka kesembuhan sekitar 95%; sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Dijumpai angka kekambuhan 5 tahun pada metode kuretase dan elektrodesikasi sebesar 7,7%; bedah mosh 1%. (Graham, R. 2005)

2. Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma Sel Skuamosa adalah kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis. Penyakit Bowen adalah suatu bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan di bawahnya (dermis).
Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar, kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur. (Graham, R. 2005)
a) Penyebab :
Lebih dari 90% kanker kulit tumbuh di daerah yang terpapar oleh sinar matahari atau sinar ultra violet lainnya. Hal ini diduga merupakan penyebab utama dari semua jenis kanker kulit.
Faktor resiko lainnya adalah:
• Faktor genetik (kanker kulit lebih sering ditemukan pada orang berkulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah)
• Pencemaran oleh bahan kimia
• Pemaparan berlebihan oleh sinar X atau radiasi lainnya. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)


b) Manifestasi Klinik :
Predileksi terjadi pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membrane mukosa, namun dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh. (Suriadiredja, 2006)
Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah tropic lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan, dan dapat pula dijumpai bibir bawah serta punggung tangan. (Suriadiredja, 2006)
Gambaran klinis KSS bervariasi, dapat berupa :
• Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatasan kurang jelas.
• Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa yang menyerupai bunga kol.
• Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakanmetastasiske kelenjar limfe regional atau ke organ-organ dalam.
• KSS yang timbul dari kulit normal (de novo) lebih sering mengadakan invasi yang cepat dan terjadi metastasis, dibandingkan lesi yang timbul dari keratosis aktinik. ( Suriadiredja, 2006)
c) Pengobatan :
Karsinoma sel skuamosa dan penyakit Bowen diatasi dengan mengangkat tumor, baik dengan cara kuretasi dan elektrodesikasi maupun memotongnya dengan pisau bedah. Keratosis aktinik bisa berubah menjadi karsinoma sel skuamosa. Keratosis aktinik dihancurkan dengan larutan nitrogen atau krim fluorourasil. (Suriadiredja, 2006)
d) Tindak Lanjut :
Dilakukan 1, 6, 12 bulan setelah dilakukan terapi, kemudian tiap tahun, selama sekurang-kurangnya 5 tahun. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)
e) Prognosis ;
Prognosisnya sangat bervariasi, tergantung pada banyak factor diantaranya lokasi, ukuran tumor, dan tingkat diferensiasi sel-sel, serta kedalaman perluasannya. Lesi-lesi kecil yang timbul dari kulit yang rusak secara klinik mudah disembuhkan, sedangkan lesi pada bibir mudah metastasis dan mempunyai prognosis yang jelek. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)

3. Melanoma Maligna
Melanoma maligna merupakan tumor ganas kulit yang sangat ganas dan berasal dari sistem melanositik kulit. Biasanya menyebabkan metastasis yang sangat luas dalam waktu singkat, tidak saja melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah kea lat-alat dalam, serta dapat menyebabkan kematian. (Graham, R. 2005)
a) Penyebab :
Faktor resiko terjadinya melanoma adalah:
Riwayat keluarga yang menderita melanoma
Rambut merah atau pirang
Adanya tahi lalat atipik multipel (tanda lahir)
Terdapat keratosis aktinik pre-kanker
Frekels (bintik-bintik coklat) yang sangat jelas di punggung bagian atas
Mengalami serangan lepuhan akibat luka bakar sinar matahari sebanyak 3 kali atau lebih sebelum berusia 20 tahun. (Graham, R. 2005)
b) Manifestasi Klinik :
Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen pada kulit yang normal. Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan jaringan. (Graham, R. 2005)
Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar peluang untuk menyembuhkannya. Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. (Graham, R. 2005)
Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan oleh sistem kekebalan tubuh. (Suriadiredja, 2006)
Beberapa penderita yang keadaan kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun melanomanya telah menyebar. (Suriadiredja, 2006)
Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma:
• Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin membesar
• Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit sekelilingnya
• Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau bentuk
• Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat. (Graham, R. 2005)
c) Pengobatan :
Untuk bias memahami melanoma maligna dan pengobatannya, penting untuk disadari bahwa prognosis tergantug pada kedalaman invasi tumor yang diketahui pada waktu eksisi pertama tanpa memperhatikan tipe tumor semula. Sebagian besar klinik mengukur invasi dengan menggunakan tehnik yang disebut sebagai “ketebalan Breslow” (Breslow thickness). Semua tipe melanoma sebaiknya di eksisi pada kesempatan sedini mungkin. Radioterapi dan krioterapi saat ini belum dapat membantu banyak dalam penyembuhan penyakit ini. Masih menjadi perdebatan tentang seberapa luas eksisi harus dilakukan, yang ada hanya kesepakatan bahwa kalau bias sesempit mungkin. Sama sekali tidak ada bahaya dalam eksisi awal yang senpit. Yang harus segera dilakukan adalah mengangkat melanoma. Sedangkan tindakan selanjutnya dapat dilakukan belakangan.(Suriadiredja, 2006)
d) Tindak lanjut :
Pengamatan lebih lanjut terutama ditujukan terhadap kemungkinan terjadinya metastasis. Pengamatan dilakukan tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama dan selanjutnya tiap 6 bulan selama 3 tahun berikutnya. Setelah 5 tahun pengamatan dilanjutkan setiap 1 tahun selama masa kehidupannya. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)
e) Prognosis :
Prognosis melanoma maligna sangat bervariasi. Ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :
1. Sifat Tumor
2. Stadium klinis
3. Lokasi metastasis
4. Faktor penderita

Bila tumor kurang dari 1,5 mm pada waktu dilakukan eksisi pertama, maka kemungkinan bertahan selama 5 tahun sekitar 90%; bila kedalaman lebih dari 3,5 mm, maka angka tersebut akan turun sampai 40% atau kurang. (Graham, R. 2005)

E. DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN)
Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop.
Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menangkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.















ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat, suku, pendidikan, agama, no CM, diagnosa medis.
b. Identitas penanggungjawab
nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat, agama, suku, pendidikan, hubungan dengan pasien.
2. Riwayat Kesehatan
Gejala pruritis, nyeri tekan dan rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna. Adanya perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi yang berpigmen.
3. Pemeriksaan Fisik
Kaca pembesar dan pencahayaan yang baik diperlukan dalam melakukan inspeksi kulit untuk menentukan iregularitas dan perubahan pada nervus. Tanda-tanda yang menunjukkan perubahan maligna mencakup berikut ini :
a. Warna yang bervariasi
· warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam adalah bayangan warna merah, putih, dan biru; bayangan warna biru dianggap lebih mengkhawatirkan.
· Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen parlu dicurigai
· Sebagian melanoma maligna tidak memiliki warna yang bervariasi tetapi sebaliknya mempuntyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu kebiruan, merah kebiruan)
b. Tepi yang irreguler
· identitas atau lekukan yang menyudut pada bagian tepi nevus harus dicatat

c. Permukaan yang irreguler
· tonjolan permukaan yang tidak merata (topografi irreguler) dapat teraba atau terlihat. Perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik
· sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin

Lokasi melanoma yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya wanita), antara jari-jari kaki dan pada kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan serta bagian dorsal tangan. Pada orang yang bekulit gelap, melanoma paling sering terdapat di tempat yang tidak begitu mengandung pigmen seperti : telapak tangan, telapak kaki, daerah sublingual dan membran mukusa.
Diameter nevus harus diukur karena umumnya melanoma berukuran lebih dari 6mm. Lesi satelit (lesi yang terlrtak di dekat nevus) harus dicatat.

B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan eksisi kulit.
2. Ansietas berhubungan dengan konsekuensi kanker yang menimbulkan kecacatan dan kematian.
3. Kurang pengatuan tentang tanda – tanda dini kanker kulit.

C PERENCANAAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan eksisi kulit.
NOC : Control Nyeri
· Mengenali faktor penyebab
· Mengenali gejala – gejala nyeri
· Mencatat pengalaman tentang nyeri sebelumnya
· Melapori nyeri yang sudah terkontrol
· Menggunakan metode pencegahan


NIC : Manajemen Nyeri
· Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor – faktor predisposisi.
· Gunakan terapi komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekpresikan nyeri.
· Kontrol faktor – faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi rspon pasien terhadap ketidaknyamanan
· Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan
· Monitor kenyamanan pasien terhadap menajemen nyeri
· Monitor perubahan nyeri dan bantu pasien mengidentifikasi faktor presipitasi nyeri baik aktual dan potensial
· Berikan analgetik sesuai dengan anjuran
· Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri (farmakologi, nonfarmakologi, dan interpersonal).

2. Ansietas berhubungan dengan konsekuensi kanker yang menimbulkan kecacatan dan kematian.
NOC : Control Cemas
· Memonitor intensitas kecemasan
· Menyingkirkan tanda kecemasan
· Menurunkan stimulasi lingkungan ketika cemas
· Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan
· Melaporkan tidak adanya manifestasi fisik dari kecemasan
NIC : Penurunan Kecemasan
· Berusaha memahami kondisi klien
· Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan
· Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas
· Dukung penggunaan mekanisme defensive dengan cara yang tepat
· Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
· Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis, dan tindakan.

3. Kurang pengatuan tentang tanda – tanda dini kanker kulit.
NOC : Pengetahuan tentang proses penyakit
· Mendeskripsikan faktor penyebab
· Mendeskripsikan efek penyakit
· Mendeskripsikan tanda dan gejala
· Mendeskripsikan tindakan untuk menurunkan progresifitas
· Mendeskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi serta tindakan pencegahan untuk mencegah komlikasi
NIC : Mengajarkan proses penyakit
· Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
· Menjelaskan proses penyakit (pengertian, etiologi, tanda, gejala) tranmisi, dan efek jangka panjang
· Diskusikan tentang pilihan terapi terapi atau perawatan
· Jelaskan tentang rasional tntang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan
· Anjurkan pada pasien untuk mencegah atau meminimalkan efek smaping dari penyakitnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar