Rabu, 24 Maret 2010

ASKEP KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)

NAMA : DEVI PUSPITASARI
NIM : 04.07.1565
KELAS : A/KP/VI

KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)


A.Pengertian.
Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya.
Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale 1996).

B.Insiden
Setiap tahun di diagnosis 183.000 kasus baru kanker payudara di amerika serikat. Bukan hanaya kanker payudara saja lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Pada usia 85 satu dari sembilan wanita akan mengalami kanker payudara. Kemampuan pasien yang di diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun sejak awal di diagnosis kanker payudara sekitar 93 %. Jika kanker telah menyebar secara regional saat di diagnosis kemampuan bertahan hidup selama 5 tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan metastasis yang luas saat di diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.

C.Faktor-faktor resiko
Faktor resiko untuk kanker payudara meliputi:
-Usia di atas 40 Yahun.
-Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga.
-Menstruasi pada usia yang muda/ usia dini.
-Manopause pada usia lanjut.
-Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.
-Penggunaan esterogen eksogen dengan jangka panjang.
-Riwayat penyakit fibrokistik.
-Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.
Akan tetapi hanya 25 % wanita yang mengalami kanker payudara mempunyai beberapa faktor resiko ini. Karena itu salah satu faktor resiko yang paling penting adalah sangat sederhana yaitu wanita. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan diet di antara masukan tinggi lemak, kegemukan dan terjadinya kanker payudara, tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti.

D.Tanda dan Gejala
Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan 90 % ditemukan oleh wanita itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan pentingnya melakukan sarari.
Tanda dan gejal lanjut dari kanker payudara meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.

E.Pengobatan kanker payudara primer
Pengobatan kanker payudara di dasarkan atas tahap penyakit dan beberpa faktor lain. Wanita saat ini lebih banyak mempunyai pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya. Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi .
Tahap awal dari kanker payudara seringkali dapat sembuhn total dengan hanya di lakukan pembedahan saja.
Tahap radiasi dapat di gunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2. Efek samping yang segera muncul dari pengobatan ini adalah reaksi kulit.
kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang peranan penting dalam pengobatan kanker.

F.Komplikasi
Komplikasi dari kanker payudara adalah metastase ke tulang, jika hal itu terjadi di tulang belakang maka akan terjadi kompresi medula spinalis.

G.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gagal Jantung
1.Pengkajian
a.Aktivitas dan istirahat
Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur.
b.Sirkulasi
Palpitasi, nyeri dada, perubahan tekanan darah.
c.Eliminasi
Perubahan dalam eliminasi defekasi juga miksil.
d.Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, muntah dan perubahan berat badan.
e.Neoru sensori
Nyeri kepala yang hebat, syncope.
f.Kenyamanan
Timbulnya nyeri dada.
g.Respirasi
Riwayat merokok, terpapar asbes.
h.Interaksi sosial
Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
i.Pengetahuan
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara.
j.Studi diagnostik
CT Scan: Untuk mengidentifikasi dari adanya metastase.
Biopsi: dilakukan untuk memastikan diagnosa.
Tumor marker: Cardiogenic embrionic antigen (CEA), Prostate spesifik antigen (PSA).
Rontgen dada: mungkin di dapatkan adanya metastase ke thorak.

2.Diagnosa keperawatan dan rencana tindakan :

a.Keletihan berhubungan dengan proses penyakit kanker payudara, anemia, radiasi Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya peningkatan stamina tubuh dengan beristirahat sesuai kebutuhan dan meminimalakan efek keletihan karena activity daily life.
Rencana:
1.Kaji pola kelelahan (keletihan)/ pola istirahat pasien.
2.Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola tidur/ aktivitas atau istirahat normal yang mungkin.
3.Anjurkan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mengenai keterbatasan yang ada.
4.Anjurkan pada pasien untuk merencanakan waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan.
5.Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan ringan pada siang hari.
6.Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari.
7.Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisiyang adekuat.
8.Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa keletihan merupakan efek dari BRM.

b.Resiko terjadinya kerusakan kulit berhubungan dengan efek samping dari terapi radiasi
Tujuan: kulit tetap baik/ normal.
Rencana:
1.Kaji integritas kulit.
2.Kaji kulit terhadap ruam/ gatal-gatal, kekeringan dan perubahan warna.
3.Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.
4.Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.
5.Berikan pelembab pada kulit.
6.Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan secara teratur.
7.Kolaborasi dalam pemberian obat topikal: agen anti pruritus.
8.Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau mobilisasi seaktif mungkin selama dalam perawatan.

c.Kurang pengetahuan tentang terapi radaiasi pada kanker payudara berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan
Tujuan: Pasien dapat mendiskusikan efek samping yang mungkin dari pebatalaksanaan radaiasi dada dan bagaimana mengatasinya jika hal tersebut terjadi.
Rencana:
1.Kaji pengetahuan pasien tentang perenacaan penangnangan terapi radiasi dan efek samping yang mungkin terjadi.
2.Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan tersebut akan di lakukan.
3.Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat radiasi yaitu: rambut rontok, kulit menjadi lebih hitam(pada lokasi penyinaran) dan limfedema.
4.Insttruksi kepada pasien dan keluarga tentang hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi hal tersebut.
5.Berikan informasi tersebut secara tertulis.
6.Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang di jual secara bebas kecuali atas petunjuk dokter.


DAFTAR PUSTAKA

*Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis Company.

*Gale, Daniele, 1996, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC.

*Junadi, Purnawan, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media aesculapius Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar